INSTALASI DAN KONFIGURASI
VMS (VSAT MULTI SERVICE)
MENGGUNAKAN
MODEM HUGHES HX 50
4.1
Tahap-tahap
Instalasi
Fdffds start
|
Qaass survey lokasi
|
Instalasi mounting &
canister
|
Instalasi ,LNB,feedhorn & RF
|
Instalasi reflektor
|
Pointing
|
Instalasi kabel
|
konfigurasi
|
Pengujian perangkat
|
finish
|
4.1.1
Survey Lokasi
Survey
adalah
kegiatan awal yang dilakukan sebelum melakukan instalasi di lokasi pelanggan
dengan melakukan pengumpulan data-data yang di perlukan untuk kebutuhan
instalasi. Tujuan utama dari survey
lokasi pemasangan adalah untuk memudahkan jika terjadi gangguan ataupun pada
saat instalasi perangkat. Hal lain yang penting dari survey adalah penempatan perangkat yang akan dipasang harus
benar-benar pada tempat yang terkontrol atau yang aman dari gangguan-gangguan
seperti terjadinya kehilangan perangkat atau yang lainnya.
Untuk
pemasangan atau survey lokasi
pemasangan di area swalayan besar
kita tidak bisa melakukan survey
begitu saja, harus ada beberapa proses yang masih harus dijalani seperti surat
izin dari pelanggan untuk mendirikan perangkat di roof top swalayan tersebut kepada pengelola gedung, kita juga harus
menghubungi security gedung tersebut dan kemudian setelah mendapat izin, kita
diantar oleh orang gedung untuk survey
lokasi dalam waktu yang telah di tentukan.
Sebelum melakukan kegiatan survey, hal pertama yang dilakukan
adalah kita harus menerima SPK (Surat Perintah Kerja) dari pihak yang telah
ditandatangani dan diberi cap khusus dari kantor. Lalu yang kedua mengurus
perizinan kerja kepada pemilik / pengelola gedung (pelanggan) untuk melakukan
proses survey. Adapun
perangkat-perangkat yang digunakan untuk melakukan kegiatan survey adalah sebagai berikut :
1. GPS ( Global
Positioning System )
2. Multimeter
3. Kompas
4. Kamera
5. Meteran
Dalam kegiatan survey, kita harus melakukan dua kali kegiatan survey diantaranya :
1.
Survey OutDoor Unit (penempatan
antena)
Usahakan lokasi antena
berada di roof top / lantai paling
atas gedung. Cari arah barat daya dengan menggunakan kompas untuk menentukan
letak satelit.
Arah
antena harus clear / tidak ada halangan terhadap satelit (palapa C2), hindari
halangan seperti tembok, atap bangunan, dan pepohonan. Halangan tersebut akan
sangat mempengaruhi kualitas RSL (Receive
Signal Level).
Usahakan
penempatan mounting antena
ditempatkan dipermukaan yang rata dan solid
misalnya dak beton / landasan dengan luas 2,5 m2 supaya bisa
digunakan mounting standar. Tapi bila
tidak terdapat dak beton di gedung tersebut maka bisa menggunakan special mounting yang kita desain
sendiri untuk memudahkan proses instalasi sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
lokasi. Kemudian tentukan posisi latitude
(lintang selatan) dan longitude
(bujur timur) lokasi antena menggunakan GPS atau juga bisa mencarinya di salah
satu situs yaitu www. satsig.net untuk menentukan latitude dan longitude
suatu tempat.
Hasil
dari survey lokasi OutDoor Unit:
1. Lokasi
penempatan antena telah disepakati oleh pemilik/pengelola lahan (pelanggan)
serta akses ke lokasi dan koordinasi perizinan untuk proses instalasi mudah.
2. Data
teknis posisi latitude dan longitude lokasi.
3. Menentukan
jenis dan ukuran mounting yang akan
digunakan pada proses instalasi.
2. Survey
Indoor Unit
(Penempatan Modem)
Dalam
survey indoor unit ini kita harus
memeriksa kelengkapan sarana penunjang di lokasi (pelanggan) untuk penempatan modem, seperti (Uninteruptable Power Supply), rak perangkat, penangkal petir, dan grounding. Pastikan juga ruangn untuk
penempatan modem berpendingin / ber-AC
dengan suhu < 250C, jika ruangan tidak berpendingin maka minta
kepada pelanggan untuk menyediakan pendingin di ruangan tersebut, karena itu
ketentuan yang harus dipenuhi oleh pelanggan. Tetapi pada kenyataannya banyak
pelanggan yang tidak support
lokasinya untuk membuat sebuah ruang server,
maka dari itu kita sebagai teknisi harus menyiasati supaya suhu pada perangkat
tetap dingin. Sebagai salah satu contoh kita harus membuat box sendiri yang dilengkapi dengan cooling fan (pendingin) untuk penempatan perangkat itu sendiri.
Cek
tegangan pada panel listrik atau pada tegangan output UPS dengan multimeter :
V phasa – V netral = 220 Volt AC (toleransi ± 10%)
V phasa – V ground = 220 Volt AC (toleransi ± 10%)
V netral – V ground = < 2 Volt AC
Jika
V netral – V ground panel listrik
melebihi 2 VAC berarti grounding di
lokasi/gedung tersebut tidak bagus atau tidak layak untuk dipasang perangkat,
maka kita harus mengecek terlebih dahulu panel PN (Panel Induk). Jika di PN
gedung tersebut groundingnya bagus,
maka kita telusuri kabek yang terhubung pada inter conector kemungkinan terjadi masalah di kabel tersebut.
Hasil
dari survey lokasi indoor unit :
1. Lokasi
penenmpatan modem telah disepakati
oleh pemilik/pengelola lahan (pelanggan) serta akses ke lokasi dan koordinasi
parizinan untuk proses instalasi mudah.
2. Ceklist kelengkapan
sarana penunjang seperti, UPS (Uninteruptable
Power Supply), rak perangkat, penangkal petir, grounding, dan pendingin ruangan.
3. Data
teknis yang lengkap dari nilai kelistrikan dan grounding.
4. Dokumentasi
gambar yang lengkap dari sarana penunjang, nilai kelistrikan, dan grounding.
4.1.2
Survey Route Kabel
Untuk surveyroute kabel terdapat beberapa
kriteria, yaitu :
1.
Usahakan lokasi indoor unit ke lokasi outdoor
unit tidak terlalu jauh agar kabel yang ditarik tidak terlalu panjang dan
efisien.
2.
Tentukan jalur kabel yang akan dilewati.
Hal ini sebaiknya disesuaikan dengan kondisi gedung, jika tersebut sudah
mempunyai line kabel sebaiknya kita
mengikuti line kabel tersebut.
3.
Koordinasikan jalur kabel yang telah
ditentukan dengan pemilik/pengelola gedung (pelanggan) untuk meminta izin
mengenai route kabel.
4.
Mengidentifikasi jenis kabel yang sesuai
dengan perangkat yang digunakan. Untuk VSAT digunakan kabel Coax RG-8 75 Ω (Belden 9913) dan kabel grounding.
4.2 Instalasi
4.2.1
Instalasi Mounting dan Canister
Sebelum
melakukan kegiatan instalasi siapkan terlebih dahulu peralatan yang akan di
gunakan untuk proses instalasi , peralatan yang digunakan diantaranya :
Peralatan
pendukun instalasi
|
|||
No.
|
Nama
alat
|
Fungsi
|
Jumlah
|
1.
|
Tools set
|
Alat
yang digunakan untuk mengencangkan baud-baud dan mur.
|
1
set
|
2.
|
Kabel
Extended / connection kit
|
Alat
yang digunaka untuk mempermudah mendapatkan sumber listrik.
|
1
buah
|
3.
|
Inclinometer
|
Alat
yang digunakan untuk mengukur kemiringan suatu sudut.
|
1
buah
|
4.
|
Waterpas
|
Alat
yang digunakan untuk mengukur kerataan suatu permukaan.
|
1
buah
|
5.
|
kompas
|
Alat
yang digunakan untuk mengetahui arah mata angin.
|
1
buah
|
6.
|
Pipa
flexible
|
Digunakan
untuk melindungi kabel IFL pada jalur outdoor
|
30
meter
|
7.
|
laptop
|
Alat
yang digunakan untuk mengecek signal bila dipadukan dengan modem.
|
1
buah
|
Daftar
komponen antena reflector
|
||
No.
|
Nama
komponen
|
Jumlah
|
1.
|
Reflector
antena 1.8 meter
|
1
buah
|
2.
|
Mounting
antena
|
1
set
|
3.
|
Penyangga
reflector
|
1
set
|
4.
|
Feed Horn
|
1 buah
|
5.
|
Feed Support
|
1 buah
|
6.
|
Feed Bracket
|
1 buah
|
7.
|
Feed Clamp
|
1 buah
|
8.
|
LNB
|
1 buah
|
9.
|
Modem
|
1 set
|
10.
|
Kabel
ground
|
1 rol
|
11.
|
Kabel
IFL
|
1 rol
|
12.
|
Konektor
F
|
2 buah
|
Daftar
Baud dan Mur antena
|
|||
No.
|
Nama
komponen
|
jumlah
|
|
1.
|
Baud
½ inci x 1.5 inci
|
4
buah
|
|
2.
|
Mur
½ inci
|
4
buah
|
|
3.
|
Ring
pengunci ½ inci
|
4
buah
|
|
4.
|
Ring
|
4
buah
|
|
5.
|
Baud 3/8
inci x 4.5 inci
|
4
buah
|
|
6.
|
Baud
3/8 inci x 5.0 inci
|
4
buah
|
|
7.
|
Mur
3/8 inci
|
8
buah
|
|
8.
|
Ring
pengunci 3/8 inci
|
8
buah
|
|
9.
|
Ring
3/8 inci
|
16
buah
|
|
10.
|
Baud
5/16 inci
|
3
buah
|
|
11.
|
Ring flat
5/16 inci
|
6
buah
|
|
12.
|
Ring
pengunci 5/16 inci
|
3
buah
|
|
13.
|
Mur
5/16
|
3
buah
|
|
14.
|
Baud
¼ inci x0.75 inci
|
5
buah
|
|
15.
|
Ring pengunci
¼
|
5
buah
|
|
16.
|
Mur
¼ inci
|
5
buah
|
Pada kegiatan
instalasi langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kemiringan
landasan lokasi penempatan antena yang akan dipasang dengan menggunakan inclinometer dan waterpas seperti pada
gambar
Pasang mounting seperti gambar, di landasan yang telah ditentukan ,
kencangkan semua mur dan baud serta jangan lupa memakai balast /
pemberat pada frame mounting , sebuah
balast biasanya terbuat dari beton yang kemudian di cor. Tempatkan waterpas / inclinometer diatas mounting untuk memeriksa kemiringan mounting , usahakan pemasangan mounting
serata mungkin dengan cara mengatur span
srcew.
Selanjutnya pasang canister diatas mounting yang telah
terpasang ,
Setelah terpasang tempatkan
waterpas / inclinometer diatas canister untuk memeriksa kemiringan canister, usahakan pemasangan canister serata mungkin dengan cara
mengencangkan semua baud must pipe
satu persatu secara bergantian. Dan untuk baud caniester pemasangan jangan terlalu kencang guna memudahkan
menggerakan azimuth pada saat pointing.
4.2.2 Instalasi LNB , FeedHorn, dan RFT
Setelah selesai melakukan instalasi antena kemudian
pasangkan Feed Horn dan LNB.
·
Pasangkan
LNB pada Feed Horn
Memasangkan LNB pada Feed Horn tidak asal, karna
dari pemasangan itu menentukan masuk atau tidak masuk nya air ke dalam LNB.
·
Setelah
memasangkan LNB pasangkan RF pada sisi Feed
Horn
·
Setelah
semua sudah terpasang benar pasangkan Feed
Horn siap di pasangkan pada Reflector
4.2.3
Instalasi Reflector
Langkah-langkah
menginstalasi antena reflector :
1.
Pasang reflector support dengan baud (1) , ring (4) , ring pengunci
(3) dan mur(2) lalu kencangkan semua mur dan baud.
2.
Masukan baud 5 inci pada lubang baud di
reflector untuk mempermudah
penguncian posisi.
3. Pasang
reflector pada reflector support dan kunci dengan baud (5,6) , ring (9) , ring
pengunci (8) dan mur (7) .
4. Pasang
feed support kanan dan kiri pada reflector
5. Gunakan
baud (9),ring(10) , ring pengunci
(11) , dan mur (12) untuk mengunci
bagian reflector dan feed support,
6. Pastikan
feed support kanan dan kiri tidak
tertukar ,
7. Pasang
feed support utama pada reflektor juga pada feedsupport kanan dankiri ,
8. Gunakan
baud (9) , mur (10) , ring(11) , ring pengunci (12) sebagai pengunci
dengan reflector,
9.
Pasang feed bracket pada feed
support dan gunakan baud (11), mur (10) , dan ring pengunci (12) sebagai pengunci ,
10. Letakan
feedhorn yang sudah di instalasi
sebelumnya pada feed brecket yang
telah terpasang denganfeed support.
Pasangfeed clamp pada feed brecket dengan menggunakan baud (11) , ring pengunci (12) ,dan mur
(13) untuk menguncifeedhorn .
Setelah instalasi reflector selesai selanjutnya pasang reflector ke canister .
4.2.4 Instalasi Kabel dan Grounding
Setelah kegiatan instalasi antena
dan canisterselesai maka kegiatan
selanjutnya adalah penarikan kabel dari tempat antena (outdoor) ke ruangan tempat penyimpanan modem (indoor) sesuai dengan jalur yang telah di tentukan pada saat survey. Dan pada jalur OutDoor kabel harus dimasukan ke pipa flexible untuk mencegah jika kabel
terkena air hujan , terinjak orang , terhindar dari gigitan binatang dan agar
terlihat lebih rapih.
Kemudian pasang F konektor pada
kedua sisi kabel , cara pemasangan F konektor :
1.
Potong keduaujung kabel coax
2.
Kemudian sambungkan F konektor ke kabel
3.
Putar dan masukan kabel kedalam F
konektor
4.
Kunci kabel dengan konektor menggunakan snap
5. Kunci
kabel dengan menggunakan alat bantuan karena proses ini tidak bisa dilakukan dengan tanpa mengguanakan
alat bantu .
6.
Setelah pembuatan konektor selesai
jangan lupa lapisi dengan sealtape/3M
untuk mencegah agar tidak kemasukan air hujan atau tertarik- tarik oleh
suatu hal.
Setelah F konektor terpasang cek
koneksi kedua kabel dengan menggunakan multimeterdigital
dengan cara mengukurnya pada saat kabel di shortcut
kan .
Hubungkan kedua kabel tersebut
antara ODU dan IDU dan pasang scoon
pada kabel ground , pastikan IDU
tersambung dengan sumber ground di
panel listrik/UPS dan pastikan semua perangkat yang akan disambungkan dengan
modem HX50 mempunyai sumber ground
yang sama.
Setelah semua
konektor terpasang lanjutkan dengan pemasangan splicingtape / shieldconector
, cara pemakaian splicingtape ini
harus seraha jarum jam. Minimal pemasangan splicing
tape pada konektor adalah 2 lapis (dari pangkal konektor ke atas dan kembali
lagi ke pangkal konektor ), hal ini dlakukan agar air tidak dapat masuk melalui
celah pada konektor tersebut. Konektor pada sisi ODU di lapisi hingga menutupi
semua permukaan logam dan pada sisi IDU hanya sampai pada baud yang dapat
bergerak bebas, hal ini dikarenakan posisi IDU yang berada di dalam ruangan ,
sehingga tidak perlu menutupi semua bagian konektor seperti halnya konektor
pada ODU yang berada diluar ruangan.
4.2.5
Pointing / Tracking Signal
Setelah semua
proses instalasi selesai , kita beralih kelangkah Pointing / trackingsignal
yaitu proses mencari nilai penerimaan sinyal terbaik (signalqualityfactor) yang dipancarkan oleh satelit, secara defaultLAN-1 di HX50 mempunyai IPaddress 192.168.0.1 dan alamat port 1953. Untuk lokasi ke port tersebut laptop atau pc kita bisa
di setting dengan konfigurasi DHCP.
Adapun metode
untuk setup konfigurasi modem Hughes
HX50 adalah sebagai berikut :
1. TelnetModem
Klik
start , pilih Command Promt dan ketik telnet
192.168.0.1 1953 lalu tekan ENTER
2.
Main
Menu
HX50
Dengan metode telnet akan keluar mainmenu
seperti pada gambar tadi, selanjutnya langkah pertama untuk melihat signal yaitu :
1. Tekan (C)untuk masuk ke satelite interface statistic menu.
2. Pilih (d)Display
signal quality Factor
Nilai SQF (Signal Qualty Factor) minimal yang harus di dapat adalah 64.
Berikut langkah-langkah untuk mengatur SQF :
1. Lakukan
pelonggaran mur dan baud azimuth dan elevasi pada reflector
antena yang telah terpasang.
2. Lakukan
pengaturan azimuth dengan cara ubah
tuas pada mounting untuk merubah
posisi reflector kekiri atau ke kanan
kemudian gunakan kompas dan arahkan reflector
pada satelit yang di tuju sampai mendepatkan nilai SQF yang maksimal.
3. Atur
elevasi dengan cara merubah tuas
pengaturnya ke atas atau ke bawah sehingga posisi reflector dapat bergerak keatas atau kebawah dan arahkan reflector pada satelit yang dituju
sampai mendapat nilai SQF yang maksimal .
4. Lakukan
pengaturan polarisasi dengan cara melonggarkan kembali baud-baud pada feedclamp lalu putar posisi feedhorn ke kiri atau ke kanan sesuai
polarisasi yang telah di tentukan sampai mendapat nilai SQF.
4.2.6 Konfigurasi Modem Hughes HX50
Setelah mendapat SQF maksimal maka
langkah selanjutnya adalah konfigurasi modem. Langkah – langkah konfigurasi
modem antara lain :
1. Register Serial Number Modem ke Hub
Jatiluhur
Setelah masuk ke mainmenu, kemudian ketik (c)Display
Satelite Interface statistic, ketik (c)untuk
mengetahui Serial Number dari Modem HX50 yang akan kita pasang.
Setelah diketahui Serial Numbernya, kemudian call ke Hub
jatiluhur untuk mendaftarkan SerialNumberdan
meminta VSAT management IP Address.
2. Entering IP Management Address Ke
Modem
Setelah mendapatkan VSAT Management IP Address dari HUB Jatiluhur,
lalu kembali ke MainMenu untuk
memasukan VSAT Management IP Address tersebut ke modem . ketik (a) ConfigureBootParameters
(Enter). Kemudian isikan parameter VSAT Management
IP Address yang telah di dapatkan
dari HUB Jatiluhur.
Setelah itu ketik pw(parameter
write) lalu (enter) , setelah itu ketik y (yes) tekan (enter).
3. Download Parameter
Masuk ke Main Menu lalu pilih (f)Run Software Download Monitor (enter)
untuk mendownload semua parameter dari Hub Jatiluhur.
Setelah semua konfigurasi telah
dilaksanakan , untuk memastikan bahwa settingan
kita telah benar-benar masuk maka kita cek kembali dengan cara masuk kembali
pada Main menu , kemudian pilih (b)Run
Display Current Configuration lalu (Enter). Maka semua data-data yang tadi
kita masukkan dapat kita cek kembali kebenarannya.
Diperlukan waktu 15 menit untuk
sampai proses ini selesai,bila proses download
telah selesai maka pada layar akan muncul msgDownloadComplete
dan Modem HX 50 akan me-reset sendiri
untuk melengkapi selesainya proses downloadsoftware.
4.3
Uji Coba
4.3.1
Ping Test / Tes Fungsi
Proses instalasi selesai sampai
pada tahap downloadsoftware, untuk
melakukan tes fungsi bisa kita lakukan dengan cara mengoneksikan satu pc Client / laptop dengan setting sesuai IP
LAN yang dipakai serta memakai IP di LAN Modem HX 50 sebagai Gateway , gunakan kabel cross untuk hubungan langsung ke PC /
Terminal dan kabel Straight bila
tersambung ke HUB LAN.
Untuk melakukan tes fungsi Link satelit denga melakukan pingtest ke IP 125.213.157.100 yaitu
VSAT Management IP address sebagai IP tujuan untuk menguji
koneksi link sampai dengan ke HUB
Jatiluhur.
Jika terjadi kesalahan dalam
instalasi dan konfigurasi maka hasil testping
akan RTO (RequestTimeOut). Maka cek
kembali konfigurasi Modem tersebut.
4.3.2
X-POLL
X-Poll (Cross-poll) berfungsi
menekan level sinyal transmit agar sinyal yang di pancarkan
tepat ke transponder yang dituju dan
tidak mengganggu ke transponder lain.
Langkah-langkah X-Poll :
2.
Ubah kembali posisi Azimuth ,elevasi, dan polarisasi sesuai dengan instruksi yang
di perintahkan oleh operator satelit untuk mendapat nilai X-Poll terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
masukkan komentar anda disini