PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM STARTER
Uraian
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan
serndirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk
memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan.
Starter sepeda motor yang umum digunakan adalah :
· Sistem kick starter (mesin akan mulai berputar karena dorongan kaki pada pedal kick starter).
· Sistem elektrik starter (starter dengan menggunakan motor listrik).
a. Sistem kick starter
Bagian-bagian peralatan yang saling berhubungan pada sistem kick starter adalah:
(1) Pedal kick starter
(2) Batang/poros starter
(3) Roda gigi starter pinion
(4) Roda gigi starter pada poros penggerak (poros konter/counter shaft)
(5) Roda gigi starter pada poros utarna (main shaft)
(6) Rumah kopling
(7) Roda gigi penggerak (penggerak rumah kopling dengan poros engkol)
(8) Poros engkol
(9) Batang penggerak
(10) Torak
Dari susunan bagian peralatan yang saling berhubungan tersebut di
atas dapat di jelaskan bahwa dengan satu kali ayunan kaki pada pedal
kick starter dapat mengakibatkan bergeraknya torak untuk mengadakan
menghisap bahan bakar, mengkompresi bahan bakar, busi mengeluarkan bunga
api sehingga akibatnya mesin dapat hidup.
b. Sistem starter listrik (elektrik)
Pada sistem ini terdapat motor starter yang digerakkan oleh adanya arus
listrik dari baterai (aki), tenaga putaran dari motor starter diteruskan
melalui rantai ke roda gigi Starter yang terdapat pada poros engkol,
dengan berputarnya poros engkol maka mesin dapat dihidupkan.
c. Sistem Stater Pneumatik
Adalah stater yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak
dipakai pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar,
maka digunakan stater jenis ini.
Dari beberapa cara yang ada , mobil pada umumnya menggunakan motor
listrik, digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion
yang berputar ke ring gear yang dipasangkan ke pada bagian luar dari
fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga
yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan
ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah , motor
serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.
Komponen sistem starter
1. Battery
Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem
kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya
berkisar 40 – 70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub
(-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31.
Pada motor starter, Batteray berfungsi Menyediakan tenaga listrik untuk menggerakkan motor starter
2. Kunci kontak
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :
· Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
· ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
· ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
· START : untuk Start
Ignition Switch/Kunci Kontak berfungi Memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai ke terminal 50
3. Kabel
Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai
penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel
dibedakan ukuran diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan
untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan untuk arus yang besar.
Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup besar
karena perlu arus yang besar.
4. Fuse (Sekering)
Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak
terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap
komponen sistem kelistrikan.
5. Magnetic Switch dan Motor sterter
Magnetic Switch and Motor Starter berfungsi Menerima arus dari
baterai dan merubahny menjadi tenaga putaran untuk menggerakkan mesin
Motor Starter
Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi
dengan magnetic switch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya
disebut gigi pinion ) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang
dipasangkan mengelilingi fly wheel (roda gila) yang dibuat pada poros
enngkol. Saat ini kita mengenal dua tipe motor starter yang digunakan
pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor starter konvensional
dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada daerah
dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapat menghasilkan
momen yang lebih besar yang diperlukan untuk mensart mesin pada cuaca
dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih besar
dari pada motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama.,
saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah
yang panas. Pada umumnya motor starter digolongkan (diukur) berdasarkan
output nominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar kemampuan
starternya.
Jenis jenis motor starter :
1. Motor Starter konvensional
2. Motor Starter Reduksi
B. KOMPONEN – KOMPONEN MOTOR STARTER
1. Field Coil, Yoke, dan Pole Core
Field coil dibuat dari lempengan
tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang
cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat membangkit medan
magnet.
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai
tempat pole core yang diikat dengan sekrup.Pole core berfungsi sebagai
penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh
field coil.
Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat core.
2. Armature dan Shaft
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris
dan diberi slot-slot,poros,komulator serta kumparan armature. Dan
berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam
bentuk gerak putar.
3. Brush
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan
berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil
langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah
brush, yang dikelompokkan menjadi dua.
a. Dua buah disebut dengan brush positif.
b. Dua buah disebut dengan brush negative.
4. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.
5. Drive Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi
berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari
perkaitan roda penerus.
6. Sarter Clutch
Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen puntir saft
kepada roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga
berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus
cenderung memutarkan pinion gear.
7. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion
gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar
pada sirkuit motor starter melalui teminal utama.
Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
·Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
·Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
·Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak
dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui
plat kontak
C. CARA KERJA SISTEM STARTER
1. Pada saat motor Switch On (ST)
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai
mengalir melalui hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil,
field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat in hold dan pull in
coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus
yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama.Seperti pada gambar
diatas.
Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan
bergerak kea rah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak
menggeser starter clutch kea rah posisi berkaitan dengan ring gear.
Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→terminal 50→pull in coil→field coil→armature→massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil
pada saat itu , relative kecil maka armature berputar lambat dan
memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada
kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.
2. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh
ila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate
akan mulai menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus
akan mengalir sebagai berikut:
Baterai→terminal 50→hold in coil→massa
Baterai→main switch→terminal c→field coil→armature→massa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka
arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate
ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang
besar akan mengalir dari baterai ke field coil→armature→massa melalui
main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen punter yang
besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin sudah mulai
hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion.Untuk
menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling
sarter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang
berlebihan.
3. Pada saat starter Switcf OFF.
Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch
dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran
arusnya sebagai berikut:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
Field coil→armature→massa
Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold
in coil tidak mendapat arus dari teminal 50 melainkan dari teminal
C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Baterai→terminal 30→main switch→terminal C
Pull in coil→Hold in coil→massa
Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet
yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling
menghapuskan, hal iini mengakibatkan kekuatan return spring dapat
mengembalikan kontak plate ke posisi semula.Dengan demikian drive lever
menarik sarter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
masukkan komentar anda disini